Pengalaman mengharukan sembuh dari OCD Obsessive Compulsive Disorder anak balita usia 2 tahun butuh kesabaran dengan pengobatan herbal hingga bisa sembuh total.

Id347 min read 02-11-22 4978

Pengalaman Sembuh Dari OCD Obsessive Compulsive Disorder Anak Usia 2 Tahun

Testimoni Extra Food, Madu Habbat, Pegagan, Gamat Kapsul, Spirulina, untuk Obsessive Compulsive Disorder

Anak kedua kami sudah tentu berbeda dengan anak kami yang pertama meskipun cetakannya sama.

Barangkali komposisi adonannya yang berbeda. Setiap keunikan mereka kami syukuri dengan segenap perasaan.

Anak kami yang kedua memiliki kemauan kuat. Kalau sudah bilang saya yang menyalakan AC, maka harus benar-benar beliau yang melakukannya.

Termasuk masa sebelum kami memahami setiap ucapannya karena artikulasinya.

Sebelum usia 2 tahun, beliau sudah makan bubur, buah dan makanan balita lainnya.

Namun, qadarullah kami mendapati kisah beberapa kali ganti pengasuh anak.

Di usia sekitar 2 tahun, anak kedua kami menolak semua makanan yang biasa disukainya.

Bahkan tidak mau minum susu. Hanya air putih yang diiyakan.

Dengan berusaha tetap tenang dalam kecemasan, kami mengajak beliau keliling, menunjukkan berbagai makanan dan jenis susu.

Alhamdulillah ada yang dipilihnya yaitu susu rasa pisang dari Diamond. Selain susu tersebut, tidak ada yang diinginkan beliau.

Kami sedikit memaksa, beliau malah menangis keras dan berteriak-teriak yang kami tidak memahami maksudnya sambil guling-guling.

Maka kami sepakat, untuk sementara kami biarkan beliau hanya mengonsumsi susu tersebut.

Tak lama, susu tersebut berhenti diproduksi karena faktor jumlah konsumen. Lalu kami membeli beberapa merek susu dan mengujinya, anak kami memilih susu UHT full cream.

Di usia menjelang 3,5 tahun kami makin khawatir dengan kondisi beliau. Meski nampak padat, namun rambutnya pirang. Seperti kekurangan vitamin.

Lalu, dengan berbagai upaya kami lakukan, alhamdulillah beliau mau minum madu (Madu Habbat) yang diencerkan.

Saya tambahkan Spirulina setengah kapsul. Minum pagi dan sore. Beberapa hari kemudian biidznillah, rambutnya menghitam.

Kami membawa beliau ke dokter rehab medik, dokter anak, dokter ahli gizi, dan psikolog.

Pernah satu kali kami mengikuti resep, namun anak saya tidak mau. Lalu tetap kami lanjutkan madu dan Spirulina.

Bersyukur Allah membukakan pengetahuan bagi kami setelah silaturahmi ke banyak ahli.

Kondisi anak kami dengan Obsessive Compulsive Disorder (OCD) dan kecenderungan Dyslexia nya, membutuhkan cara perhatian yang berbeda.

Benar-benar sangat berbeda.

Diawali dengan fisioterapi dengan electrostimulator di pipi, lalu treatment pijat di beberapa bagian tubuh rutin kami lakukan tiap malam.

Bahkan sampai sekarang untuk OCD dan kekuatan organ pencernaan sekitar mulut atau pengunyah.

Bermain memory untuk menguatkan ingatan jangka pendeknya, hipnosis untuk OCD dan karakternya.

Tetap mengenalkan makanan mulai dari yang paling encer, lunak hingga padat, bombardir kata untuk kosa kata dan artikulasinya serta latihan motorik dengan berbagai kegiatan dan ikut kelas terapi wicara.

Ikhtiar kami iringi dengan doa dan herba pagi dan sore yaitu:

  • Extra Food atau Madu Asli setengah sdm
  • Pegagan 1 kapsul
  • Gamat Kapsul : 1 kapsul sore saja.
  • Spirulina setengah kapsul.

Semua kami buka, diaduk dan tambahkan air.

Lalu kesukaan anak kami adalah Kopi 7 Elemen. Terutama ketika sedang kurang enak badan, beliau sendiri akan minta diseduhkan kopi tersebut.

Alhamdulillah...biidznillah.

Sekarang, anak kami sudah memiliki banyak kosa kata. Bisa berbicara sendiri dengan mengucapkan kalimat yang terdiri lebih dari 4 atau 5 kata (sebelumnya hanya 1-2 kata)

Memori jangka pendek semakin kuat, bisa diajak komunikasi dua arah, memahami perintah, dan bisa diajak berdiskusi ketika ada hal yang tidak disukainya.

Terlebih lagi, rahangnya sudah kuat sehingga bisa makan buah, sayur, nugget, sosis, opor ayam, tahu, bakso, nasi masih agak dipaksa, dan makanan padat lainnya.

Bersyukur, hanya itu yang mampu kami lakukan. Dengan anak kedua kami ini, kami diizinkan oleh Allah untuk belajar mengenai setitik pengetahuan tentang kehidupan.

Semoga bermanfaat. Wahono dan Dyah

Warning Content Disclaimer:
Testimoni ini bukan merupakan klaim kesembuhan atau klaim keberhasilan. Hasil pemakaian bisa berbeda pada setiap pengguna.

Share FaceBook Share Twitter Share Pinterest Share Telegram Share Linkedin

Testimoni sebelumnya: