Saat ini pertumbuhan halaman website diseluruh dunia semakin masif mencapai ratusan juta bahkan milyaran halaman setiap hari.
Id567 5 min read 03-12-23 3260
Penyebab Trafik Turun
Berdasarkan data statistik yang dimiliki Ahrefs, didapatkan fakta mencengangkan bahwa ada 10 juta halaman baru yang muncul dalam rentang 24 jam saja.
Namun dari sekian halaman web baru, berapa banyak yang mendapatkan trafik organik dari Google?
Untuk mendapatkan gambaran tersebut, Ahref melakukan riset terhadap 14 milyar halaman yang dimilikinya dan mempelajari halaman yang mendapatkan trafik dalam SERP serta apa penyebabnya.
Webpage Mendapatkan Trafik Organik
Hasilnya ternyata 96,55% dari seluruh halaman index Ahrefs tidak mendapatkan trafik Google secara organik, sedangkan 1.94% hanya mendapatkan 1 hingga 10 kunjungan per bulan.
- 11-10 kunjungan : 1.08%
- 101-1000 kunjungan : 0.36%
- 1001 up kunjungan : 0.07%
Penelitian ini meskipun hanya menggunakan data Ahrefs, setidaknya bisa menggambarkan mengapa akhir-akhir ini banyak website mengalami penurunan trafik organik.
Distribusi laman berdasarkan lalu lintas dari Penjelajah Konten
Sebelum menjelaskan lebih lanjut Ahrefs melakukan klaim bahwa:
- Data riset yang digunakan berasal dari indeks Site Explorer yang dimilikinya relatif kecil yaitu hanya 14 milyar halaman, dari 340,8 milyar halaman website.
- Jumlah trafik yang muncul merupakan data perkiraan saja. Hal ini disadari karena hanya mengikutkan sekitar 651 juta keyword Site Explorer. Pada sisi lain, mungkin data terbesar Google bisa lebih bervariasi sesuai pencarian user.
Meskipun demikian, kedua klaim diatas tidak banyak berubah secara keseluruhan karena sebagian besar halaman yang diterbitkan tidak pernah mendapat peringkat di Google dan tidak pernah mendapatkan lalu lintas penelusuran apa pun.
Dan yang lebih penting adalah bagaimana Anda bisa menjadi bagian dari minoritas yang mendapatkan lalu lintas penelusuran organik dari Google.
Ada ratusan masalah SEO yang mungkin menghalangi halaman Anda mendapat peringkat bagus di Google.
Namun jika Anda fokus pada skenario yang paling mungkin, dengan asumsi halaman diindeks, maka didapatkan hanya ada tiga penyebab gagal mendapatkan trafik organik.
1. Topik Anda Tidak Ada yang Mencari
Topik yang Anda buat namun tidak ada yang melakukan pencarian adalah hal yang sia-sia. Anda tidak akan mendapatkan trafik meskipun berada pada peringkat #1.
Oleh karena itu sebelum Anda membuat konten, menjadi wajib hukumnya untuk melakukan riset kata kunci.
Mungkin ada yang bingung, apa itu riset kata kunci? dan bagaimana cara melakukannya?
Riset kata kunci atau research keyword ternyata sangat mudah dilakukan, bahkan Anda yang pemula sekalipun.
Riset Kata Kunci dengan Google Keyword Planner
Alat bantu yang saya anggap sangat mudah dan cukup akurat adalah yang dimiliki oleh Google sendiri.
Untuk memulainya silahkan klik Google Keyword Planner (GKP).
Dengan tools gratis dari Google ini Anda akan langsung mengetahui, berapa pencarian bulanan pada sebuah keyword yang dibidik.
Sehingga Anda tidak harus membuat konten yang tidak memiliki angka pencarian di SERP Google.
Berikut adalah salah satu tampilan GKP dengan kata kunci: "manfaat jahe"
Dari list keyword diatas, Anda bisa mendapatkan variasi berbagai kata kunci sekaligus data empiris lain seperti:
- Volume pencarian
- Trend pencarian
- Hingga tingkat kesulitan
Dengan list diatas, Anda memiliki banyak daftar sebagai kata kunci utama pada konten yang akan Anda buat. Sehingga Anda bebas dari konten tanpa pencarian.
2. Backlink atau Tautan Balik
Backlink merupakan salah satu dari tiga faktor peringkat teratas Google, sehingga tidak mengherankan jika ada korelasi yang jelas antara jumlah situs web menautkan ke laman dan lalu lintasnya.
Sebagaimana gambar dibawah ini:
Namun ada satu pertanyaan yang muncul, apakah data ini membuktikan bahwa backlink membantu Anda mendapat peringkat lebih unggul di Google?
Ternyata tidak juga. Karena hubungan backlink dan trafik tidak murni sebab-akibat.
Hanya saja sebagian besar pakar SEO percaya bahwa hampir mustahil untuk mendapat peringkat di halaman pertama untuk kata kunci kompetitif tanpa backlink, sebuah pengamatan yang sejalan dengan data di atas .
Kata kuncinya sebenarnya adalah “kompetitif.”
Ada banyak juga halaman mampu mendapatkan lalu lintas organik tanpa memiliki tautan balik.
Melihat grafik diatas, Ahrefs menyimpulkan hampir semua hasil SERP diatas membahas topik dengan persaingan rendah.
Sehingga cukup masuk akal, halaman tanpa backlink bisa mendapatkan limpahan trafik bila persaingan pada ceruk tersebut sangat rendah bahkan tidak ada.
Hanya saja perlu diperhatikan dua hal berikut ini:
Pertama:
Tak satu pun webpage diatas mendapatkan lalu lintas sebanyak itu. Ini merupakan hal yang biasa.
Indeks Ahrefs berisi sekira 20 juta halaman tanpa domain perujuk, namun hanya 2.997 halaman yang mendapatkan lebih dari 1.000 kunjungan pencarian per bulan.
Itu artinya, diperkirakan 1 dari setiap 6.671 halaman tanpa backlink.
Kedua:
Situs yang mendapat kunjungan memiliki skor Peringkat Domain (DR) yang tinggi untuk membantu mereka memberikan peringkat.
Tautan internal yang dapat diteruskan ke laman dengan PageRank.
Metrik ini menunjukkan kekuatan relatif dari profil backlink suatu situs web. Situs yang lebih kuat seperti ini memiliki lebih banyak
Solusinya?
Jika ingin halaman Anda mendapatkan lalu lintas pencarian, Anda sebenarnya hanya memiliki dua pilihan:
- Targetkan topik tidak kompetitif yang dapat Anda rangking dengan sedikit atau tanpa backlink.
- Targetkan topik kompetitif dan bangun tautan balik untuk mendapatkan peringkat.
Tools Google Kyword Planner bisa membantu Anda untuk memilih kata kunci apa yang memiliki persaingan rendah namun pencarian tinggi.
3. Halaman Tidak Relevan
Ini juga salah satu faktor Anda mendapatkan skor buruk dari Google, karena berpotensi meningkatkan rasio pentalan yang tinggi.
Kata kunci yang Anda buat, haruslah sesuai dengan isi konten yang dibuat. Konten Anda harus ditujukan untuk pengguna, bukan untuk robot.
Google bisa memindai dan memberikan hasil paling relevan kepada pengguna untuk sebuah kueri.
Anda harus bisa mendefinisikan terlebuh dahulu pada kata kunci yang ditargetkan.
Menurut Ahrefs sendiri ada 4 jenis maksud penulusuran sbb:
1. Informational
Sebagai salah satu maksud penelusuran yang paling umum, maksud informasional mengacu pada pengguna yang mencari informasi.
User biasanya membutuhkan jawaban atas pertanyaan tertentu, ingin mempelajari cara memecahkan suatu masalah, atau melakukan penelitian mendalam tentang topik tertentu.
2. Navigasi
Jenis maksud penelusuran kedua melibatkan pengguna yang ingin mengunjungi situs web tertentu - namun tidak yakin tentang URL persisnya atau merasa lebih mudah melakukan penelusuran Google dengan cepat.
3. Transactional
Pengguna akan menelusuri dengan tujuan transaksional ketika mereka siap menyelesaikan tindakan tertentu, lebih sering daripada tidak, melakukan pembelian.
4. Commercial investigation
Beberapa penelusur mungkin berniat membeli produk atau layanan tertentu, namun belum membuat keputusan pembelian akhir.
Mereka ingin mempelajari lebih lanjut dan membandingkan berbagai produk.
Konten yang Anda sediakan harus bisa menentukan apa proyeksi yang diharapkan saat orang melakukan pencarian untuk menemukan halaman Anda.
KEYWORD STUFFING
Diranah SEO sendiri dikenal istilah keyword stuffing, yaitu sebuah manipulasi kata kunci pada sebuah konten.
Tujuannya jelas menjebak para pencari untuk masuk ke halaman yang menjadi target optimasi.
Keyword stuffing bisa memberikan dampak yang sangat buruk bagi SEO, sekaligus user experience (UX) yang buruk.
User tidak mendapatkan apa yang mereka cari, dan itu sesuatu yang sangat mengecewakan.
Traffic Anda akan menurun dan page views konten tidak akan naik karena orang enggan untuk membagikannya di media sosial.
Penutup
Ingin mengulangi kesimpulan diatas bahwa ada sekitar 96,55% halaman website tidak mendapatkan lalu lintas organik dari situs pencari.
Pertahankan halaman Anda di 3,45% sisanya dengan membangun backlini yang berkualitas, memilih topik dengan potensi lalu lintas organik, dan mencocokkan maksud penelusuran.
Leave a comment