Berikut ini adalah 10 khasiat manfaat daun tapak liman yang luar biasa untuk kesahatan, diantaranya adalah mencegah pertumbuhan sel kanker, mengobati .. doc HNI Pioneer.
√ Post 05-12-23 by (Id87)
√ 2851 views
√ CLOUD Tapak Liman
Tapak Liman
Tapak liman (Elephantrophus scaber) mungkin merupakan tanaman yang sederhana, bahkan tanaman ini banyak tumbuh didaerah persawahan.
Tapak liman ini merupakan tanaman obat yang banyak dijumpai di lingkungan sekitar rumah tinggal.
Ciri-ciri dari tanaman ini antara lain memiliki batang tangkai yang kaku, berambut, dan bercabang.
Daunnya kecil dan jarang. Tanaman ini memiliki bunga yang berada di ujung batang dan berwarna ungu.
Uniknya, bunga dari tapak liman akan mekar saar siang hari dan menutup kembali saat sore hari.
Tapak liman merupakan tanaman asli dari daerah Amerika tropis dan sekarang sudah tersebar di Australia serta benua Asia, termasuk Indonesia.
Di Indonesia, tanaman tapak liman memiliki nama khas yang berbeda-beda, seperti lelobakan, tutup bumi, tapak sulaiman, tapak tangan, bala gaduh, dan cancang-cancang.
Bentuk daun tapak liman memanjang sampai dengan bulat telur, dengan panjang sekitar 3 – 7 cm.
Daun tapak liman memiliki rasa pahit, sedikit sejuk, dan pedas.
Tapak Liman dan Pengobatan Kanker
Menukil hasil riset dari uad.ac.id [0], mengenai kemampuan daun tapak liman dalam sifatnya sebagai anti kanker, didapatkan hasil bahwa senyawa dari tumbuhan tersebut sebagai paliatif pada penderita kanker payudara.
Pada riset tersebut dilakukan kombinasi media antara senyawa aktif tapak liman, kedelai dan temulawak. Dan hasilnya menunjukkan potensi untuk pengobatan kanker.
Menurut wikipedia, paliatif merupakan perawatan kepada penderita penyakit yang sudah tidak bereaksi terhadap pengobatan kuratif, atau dengan kata lain penyakitnya tidak dapat disembuhkan secara medis (stadium akhir).
Sebagai tanaman herbal, maka daun tapak liman memiliki sifat anti piretik, anti radang, diuritik, serta mampu menetralkan racun.
Beberapa penelitian di dalam dan luar negeri sudah menyebut beberapa khasiat daun tapak liman bagi kesehatan.
Meski demikian, perlu ditekankan bahwa penelitian ini masih pada tahap awal sehingga masih perlu waktu yang panjang bagi daun ini untuk digunakan sebagai obat alternatif bagi manusia.
Manfaat Tapak Liman
Berikut dibawah ini adalah 10 khasiat tapak liman bagi kesehatan secara umum: [1]
1. Mengobati Diabetes.
Senyawa aktif hasil ekstrak daun tapak liman yang bernama trienolida, telah terbukti ampuh untuk menurunkan kadar gula darah penderita diabetes.
Senyawa tersebut akan menstimulasi keluarnya insulin dari dalam sel beta pada pankreas. Methanol dan heksana yang terkandung dalam daun tapak liman juga dapat menurunkan kolesterol dan juga lemak jahat (LDL) sebagai pemicu meningkatnya kadar gula darah.
2. Anti Radang.
Radang atau inflamasi secara sederhana dapat diartikan sebagai peristiwa membengkaknya jaringan tubuh karena infeksi dari mikroorganisme.
Radang biasanya dicirikan dengan jaringan yang membengkak, berisi penuh darah, dan memiliki suhu lebih hangat.
Respon peradangan adalah pertahanan tubuh untuk menghalau mikroorganisme yang masuk ke dalam jaringan.
Daun tapak liman ini mampu untuk membantu dalam meringankan sakit radang dengan cara meminum air rebusan daun tersebut secara rutin sampai dirasa sembuh.
3. Mengatasi Anemia.
Anemia adalah merupakan suatu kondisi dimana jumlah sel darah merah (eritrosit) lebih sedikit daripada jumlah normal. Anemia juga bisa terjadi apabila sel darah merah tidak cukup mengandung hemoglobin.
Hemoglobin adalah sebuah protein yang kaya akan zat besi pemberi warna merah pada darah. Hemoglobin akan membantu sel darah merah dalam membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
Apabila menderita anemia, maka tubuh akan kekurangan darah yang kaya oksigen. Itulah sebabnya penderita anemia akan merasakan gejala, seperti lemas, sesak napas, dan pusing.
Rebusan daun tapak liman dapat dimanfaatkan untuk mengobati anemia karena daun tapak liman dapat meningatkan produksi hemoglobin dalam darah.
4. Penangkal Racun Ular.
Manfaat dari kandungan asam urosolik dan lupeol yang terkandung dalam tapak liman juga ternyata ampuh untuk menjadi antiracun apabila kulit kita terkena racun ular yang berbisa dan mematikan.
Racun ular sangatlah berbahaya apabila tidak segera dikeluarkan dari dalam tubuh, karena akan cepat menyebar melalui aliran darah dan menyebabkan berbagai macam efeknya dalam tubuh.
5. Mengobati Penyakit Hepatitis.
Hepatitis merupakan penyakit yang menyerang organ vital tubuh, yaitu hati. Hati berperan penting dalam metabolisme tubuh, yaitu sebagai alat eksreksi (mengeluarkan empedu). Hati juga berfungsi untuk menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh.
Demikian pentingnya fungsi hati, maka apabila hati mengalami kerusakan akan mengganggu sistem metabolisme tubuh. Daun tapak liman mampu menghambat senyawa karbon tetraklodida yang dapat menyebabkan gangguan hati kronis.
6. Mengatasi Nyeri Saat haid.
Manfaat selanjutnya dari tapak liman ini adalah mampu untuk mengatasi nyeri haid. Nyeri haid merupakan efek dari proses menstruasi pada wanita.
Rasa nyeri ini biasanya akan meningkat seiring bertambahnya peluruhan sel telur pada dinding rahim satt proses menstruasi berlangsung.
Nyeri haid ini berlangsung dalam beberapa hari selama masa haid. Rasa nyeri haid dapat dikurangi dengan mengonsumsi tapak liman dibuat menjadi ramuan kemudian meminumnya secara rutin.
7. Mengobati Keputihan.
Manfaat dari air rebusan daun tapak liman tidak hanya bisa dapat diminum, tapi juga digunakan untuk membasuh organ kewanitaan. Air rebusan daun tapak liman memiliki manfaat seperti halnya daun sirih, yaitu mengatasi masalah keputihan wanita.
8. Mencegah Sel Kanker.
Kandungan senyawa flavanoid dan Deoxyelephantopin di dalam daun tapak liman. dapat berperan aktif sebagai antiradikal bebas dan mampu mengidentifikasi gejala-gejala munculnya sel kanker.
Apabila gejala munculnya sel kanker terdeteksi, maka produktivitas sel kanker dapat dicegah sedini mungkin sebelum sel tersebut menyebar ke seluruh tubuh.
9. Mngatasi Cacar Air
Manfaat selanjutnya dari daun tapak liman ini yaitu berfungsi untuk mengobati sakit cacar pada kulit. Cacar air akan ditandai dengan munculnya lepuhan-lepuhan yang berisi darah putih.
Penderita cacar air akan merasakan panas dan gatal dan apabila digaruk akan dapat menyebar dengan cepat. Lepuhan tersebut akan meninggalkan noda hitam.
Cacar air dapat diobati dengan meminum rebusan daun tapak liman secara teratur, sehingga gejala cacar air dapat diredakan.
10. Perawatan gagal Ginjal.
Rasa yang pahit dan pedas yang ada di dalam tanaman tapak liman bersifat sebagai astrigen, yaitu suatu kandungan zat yang dipercaya mampu meluruhkan batu ginjal dengan cepat.
Kandungan zat tersebut juga bisa sebagai penawar racun yang terdapat dalam ginjal, sehingga kemampuan ginjal dalam menyaring darah dapat kembali normal.
Efek Samping Tapak Liman
Karena daun tapak liman terkenal akan kandungan stigmasterol yang merupakan sejenin fitosterol, maka tanaman ini tidak boleh dikonsumsi dengan secara berlebihan. [2]
Tingginya kadar fitosterol yang masuk ke dalam tubuh dapat meningkatkan risiko Anda terkena serangan jantung, apalagi bila Anda tengah atau pernah mengalami penyakit jantung sebelumnya.
Konsumsi makanan yang tinggi fitosterol juga harus dihindari oleh orang yang menderita fitosterolimia atau sistosterolimia, yakni kondisi ketika tubuh sangat mudah menyerap fitosterol sehingga Anda rawan mengalami kelebihan fitosterol di dalam tubuh.
Studi lain menyebut terlalu tingginya kadar fitosterol dalam tubuh dapat membuat pembuluh jantung dipenuhi dengan plak yang dapat membuat Anda terkena serangan stroke.
Apabila Anda tetap ingin mengonsumsi daun tapak liman secara rutin, apalagi sebagai obat tertentu, sebaiknya konsultasikan kepada pakar ataupun ahlinya.
Jangan sampai daun ini berinteraksi dengan obat dokter sehingga mengakibatkan pengobatan penyakit Anda berjalan kurang efektif.
Kandungan Kimia Tapak Liman
Flavonoid luteolin-7 glukosida, epipriedelinol, lupeol, stigmaserin, triacontan 1-ol, dotria-contan 1-ol, lupeol acetat, deoxyelephantopin, isodeoxyelephantopin (Depkes RI, 1989;Depkes RI, 1990; Yuniarti, 2008). [3]
Leave a comment