Gejala dan Cara Pengobatan Glaukoma

Mata memiliki sistem aliran cairan yang disebut dengan aqueous humour ke dalam pembuluh darah.

Aqueous humour merupakan cairan alami yang memiliki peran dalam menjaga bentuk mata, mengirim nutrisi sekaligus membersihkan kotoran pada mata.

Saat terjadi kerusakan pada sistem cairan ini maka akan terjadi penimbunan cairan aqueous humour yang berpotensi meningkatkan tekanan pada bola mata (hipertensi okular).

Meningkatnya tekanan cairan pada bola mata ini bisa merusak saraf optik.

Tekanan cairan pada bola mata bisa menyerang siapa saja tanpa mengenal batas umur, utamanya mereka yang sudah 60 tahun ke atas.

Glaukoma : Penyebab dan Cara Pengobatannya

Glaukoma merupakan salah satu jenis penyakit mata dengan gejala yang tidak langsung terasa.

Proses penurunan fungsi mata berlangsung secara bertahap yang mengakibatkan penglihatan pandangan mata semakin hari akan semakin menurun.

Bila tidak ditangani dengan benar bisa menyebabkan kebutaan. ^[1]

Kondisi ini dikarenakan saluran cairan yang keluar dari bola mata tersumbat sehingga bola mata akan membesar dan sekaligus menekan saraf yang berada di belakang bola.

Efeknya membuat saraf mata tidak mendapatkan pasokan darah sehingga saraf mata akan mati.

Risiko paling utama glaukoma adalah meningkatnya tekanan pada bola mata hingga di atas 20 mmHg.

Glukoma ditenggarai memiliki penyebab lainnya seperti hipertensi dan diabetes melitus, jarang disebabkan oleh emosi yang tidak stabil, migrain, penyempitan pembuluh darah dan lain-lain.

Tekanan pada bola mata yang terus menerus akan merusak saraf penglihatan, namun sayangnya hal demikian tidak disadari oleh pasien, karena kerusakannya terjadi secara gradual.

Jika kondisi ini terjadi pada usia diatas 40 tahun, harus segera diperiksa.

Tekanan bola mata yang di atas normal pada tahap awal akan diberikan obat tetes mata untuk menurunkan tekanan bola mata menjadi normal.

Gejala Glaukoma

image source istock photo kredit Kykyshka

Ini gejala awal yang dirasakan bagi penderita glukoma, silahkan simak dengan baik siapa tahu hal ini sedang Anda alami:

• Bila memandang lampu atau sumber cahaya maka akan timbul warna pelangi terlihat di sekitar lampu tersebut
• Mata rasa sakit karena posisi mata dalam kondisi bengkak
• Penglihatan yang tadinya kabur lama kelamaan akan kembali normal
• Rasa ingin mengedip terus-menerus dengan menekan kedipan berlebihan.

Kondisi diatas membuat penderita glaukoma tidak menyadari bahwa ia sudah menderita penyakit mata yang kronis.

Penyakit mata glaukoma ini dapat diderita kedua mata dari si penderita dan menurunkan tekanan bola mata adalah suatu keharusan, sedangkan operasi diperlukan, jika pengobatan tidak berhasil.

Seringkali Glaukoma tanpa gejala apapun dan tanpa menimbulkan rasa sakit. Itulah mengapa sering dijuluki sipencuri penglihatan.

Karena memang kerusakan yang terjadi perlahan dan umumnya tidak disadari oleh penderitanya, kerusakan saraf penglihatan yang sudah terjadi tidak dapat dikembalikan menjadi normal.

Pemeriksaan perlu dilakukan berkala walaupun tidak ada gejala apapun. Pada sebagian orang glaukoma bisa terjadi walaupun tekanan bola matanya rendah.

Sedangkan sebaliknya pada beberapa orang dengan tekanan bola mata tinggi kadang tidak merasakan sakit apapun yang bisa saja penglihatannya tetap masih normal ataupun teridap Glaukoma.

Kerusakan saraf mata yang masih sedikit ataupun berkurangnya luas lapang pandang yang masih sedikit tak dapat dideteksi dengan mata telanjang.

Bahkan oleh Dokter Mata sekalipun dan perlu dilakukan Tes Humphrey untuk memastikan ada atau mulai berkurangnya luas lapang pandang.

Pengobatan Glaukoma

Dinukilkan dari web mayoclinic.org berikut ini adalah beberapa jenis test yang dilakukan untuk memeriksa apakah ada indikai glaukoma atau tidak : ^[2]

• Tonometri : mengukur tekanan pada bola mata
• Gonioskopi : mengecek sudut pembuangan cairan pada mata
• Pemeriksaan lapang pandang untuk mencari tahu seberapa luas jangkauan penglihatan
• Pachymetry : mengukur ketebalan kornea
• Test untuk memeriksa adanya kerusakan pada saraf optik

Jika dari sejumlah pemeriksaan sudah menunjukkan tanda-tanda tersebut, maka pengobatan perlu segera dilakukan.

Dengan menjalani pengobatan, risiko perkembangan glaukoma bisa berkurang hingga 50 persen.

Berikut metode pengobatan glaukoma yang umum digunakan dokter untuk menghindari risiko kebutaan:

Obat Tetes Mata

Obat tetes mata glaukoma berbeda dengan obat tetes yang biasa dijual bebas di apotik.

Obat ini harus melalui resep dokter, karena jenis dan dosisnya akan ditentukan oleh dokter berdasarkan tingkat keparahan kondisi Anda.

Obat Oral

Obat yang diminum umumnya hanya untuk terapi singkat serangan glaukoma akut.

Namun, pada beberapa kasus, obat ini dapat diberikan dalam jangka waktu panjang pada pasien yang tidak dapat menjalani operasi tapi obat tetes mata tidak lagi manjur.

Laser

Pengobatan dengan laser biasanya dengan 2 cara :

1. Trabekuloplasti:

Tindakan ini biasa dilakukan untuk orang yang memiliki glaukoma sudut terbuka. Laser membantu agar sudut yang menjadi tempat drainase dapat bekerja secara lebih maksimal.

2. Iridotomi

Pengobatan dilakukan untuk kasus glaukoma sudut tertutup. Iris Anda akan dilubangi dengan menggunakan sinar laser agar cairan dapat mengalir lebih baik.

Operasi

image source istock photo kredit goir

Operasi umumnya dilakukan pada kasus-kasus yang sudah tidak lagi dapat membaik dengan obat-obatan.

Tindakan pembedahan yang umum untuk mengobati kondisi ini, termasuk:

1. Trabekulektomi

Yaitu membuat sayatan kecil di bagian putih mata dan juga pembuatan kantong di daerah konjungtiva (bleb).

Kelebihan cairan dapat mengalir melalui sayatan tersebut menuju kantong bleb dan kemudian diserap oleh tubuh.

2. Alat drainase atau implan glaukoma

Pengobatan dengan pemasangan implan serupa pipa untuk membantu mengalirkan ekstra cairan dalam bola mata.

Produk HNI HPAI untuk Glaukome

Untuk pengobatan alternatif Glaukama sebagai pendamping terapi Anda, bisa gunakan produk HPAI berikut ini:

• Diabextrac
• Bilberry Kapsul
• Spirulina HPAI

Penutup

Demikian penjelasan singkat mengenai Glaukoma, penyebab dan pola pengobatannya berdasarkan beberapa sumber rujukannya.

Namun harap dipahami bahwa informasi glukoma ini tidak ditujukan untuk tujuan medis.

Silahkan diskusikan kembali dengan dokter keluarga Anda untuk memastikan pengobatan glaukoma yang paling sesuai dengan riwayat sakit Anda.