Jangan Remehkan Petai Ini Fakta Kesehatannya, Jarang Diketahui

Petai (Parkia speciosa), yang juga dikenal sebagai pete di beberapa daerah di Indonesia, seringkali menjadi bahan perdebatan karena aromanya yang menyengat.

Namun, di balik baunya yang khas, petai ternyata menyimpan segudang manfaat kesehatan yang tak banyak diketahui.

Tanaman yang termasuk dalam keluarga polong-polongan ini memiliki kandungan nutrisi yang tinggi dan senyawa bioaktif yang memberikan dampak positif bagi tubuh jika dikonsumsi dengan bijak.

1. Kaya akan Antioksidan

Petai mengandung berbagai jenis antioksidan seperti flavonoid, tanin, dan polifenol.

Antioksidan berfungsi untuk menangkal radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh dan memicu berbagai penyakit kronis, termasuk kanker dan penyakit jantung.

Konsumsi petai secara rutin dalam jumlah moderat bisa membantu tubuh memperkuat sistem imun dan mencegah penuaan dini.

2. Menurunkan Tekanan Darah

Petai mengandung kalium yang cukup tinggi, yaitu sekitar 200–250 mg per 100 gram.

Kalium berfungsi mengatur tekanan darah dengan membantu mengimbangi efek natrium dalam tubuh.

Orang yang mengonsumsi cukup kalium dari makanan cenderung memiliki tekanan darah yang lebih stabil dan risiko lebih rendah terhadap hipertensi.

Petai bisa menjadi salah satu sumber kalium alami yang murah dan mudah ditemukan.

3. Mendukung Kesehatan Pencernaan

Serat pangan dalam petai cukup tinggi, sehingga bermanfaat dalam melancarkan sistem pencernaan.

Serat membantu mencegah sembelit dan memperlancar buang air besar.

Selain itu, petai juga memiliki sifat prebiotik yang mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus, membantu penyerapan nutrisi dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

4. Mengontrol Gula Darah

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa petai memiliki efek hipoglikemik, yaitu mampu menurunkan kadar gula darah dalam tubuh.

Kandungan senyawa bioaktif seperti tanin dan flavonoid dalam petai diyakini dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan menghambat penyerapan glukosa di usus.

Namun, penderita diabetes tetap disarankan berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi petai dalam jumlah banyak.

5. Meningkatkan Kesehatan Ginjal

Meskipun petai dikenal beraroma tajam karena mengandung senyawa sulfur, zat ini ternyata memiliki efek detoksifikasi bagi ginjal.

Senyawa ini membantu meningkatkan produksi urin, yang pada gilirannya dapat membantu membersihkan racun dan mencegah pembentukan batu ginjal.

Namun, konsumsi berlebihan juga dapat membebani ginjal, terutama pada orang dengan gangguan fungsi ginjal.

6. Menyehatkan Jantung

Selain kalium, petai juga mengandung magnesium, zat besi, dan serat yang semuanya berperan dalam menjaga kesehatan jantung.

Kalium dan magnesium membantu mengatur denyut jantung, sementara serat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah.

Kombinasi ini dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke.

7. Membantu Mengatasi Stres dan Depresi

Petai mengandung asam amino triptofan yang berperan dalam produksi serotonin di otak.

Serotonin dikenal sebagai "hormon kebahagiaan" yang dapat meningkatkan mood dan mengurangi stres.

Konsumsi petai dipercaya dapat membantu memperbaiki suasana hati secara alami dan menjadi salah satu makanan pendukung dalam manajemen stres dan gangguan mood ringan.

Kesimpulan

Meskipun sering dianggap sepele karena baunya yang menyengat, petai sebenarnya adalah makanan yang kaya nutrisi dan manfaat bagi kesehatan.

Dengan kandungan antioksidan, serat, kalium, dan senyawa bioaktif lainnya, petai layak untuk dimasukkan dalam pola makan sehat, asalkan dikonsumsi dalam batas wajar.

Seperti halnya semua jenis makanan, konsumsi berlebihan tetap harus dihindari untuk mencegah efek samping, terutama bagi penderita masalah ginjal atau pencernaan tertentu.

Jadi, jangan buru-buru menolak petai hanya karena aromanya.

Di balik bau yang khas itu, tersembunyi khasiat luar biasa bagi tubuh Anda.