Hania Realco Cappucino kopi kesehatan dengan rasa yang unik digemari kaum milenial berasal dari perpaduan yang pas cappuccino, gula aren, kolagen, daun stevia dll.
- Isi Kemasan: 20 sachet @ 22gr
- Ijin Edar: BPOM RI 667028005650
- Kode: 130/110/30
- Berat: 450 gr
Hania Realco Cappuccino
Hania Realco Cappucino terbuat dari bahan-bahan pilihan berkualitas tinggi. Menghadirkan cita rasa Cappucino khas italia yang yang luar biasa.
Perpaduan antara Robusta Coffee dan Arabica Coffee membuat Hania Realco Cappucino memiliki kombinasi rasa dan aroma yang mantap.
Perpaduan kopi pada Hania Realco Cappucino ini diproses sedemikian rupa sehingga menghasilkan kopi dengan nilai pH antara 6,4 hingga 6,8.
Kadar keasaman yang rendah inilah yang membuat Hania Realco lebih ramah bagi lambung anda.
Tambahan susu full cream dari susu sapi New Zeland yang diolah menggunakan teknologi yang canggih semakin menambah cita rasa dari Hania Realco Coffee Latte.
Selain masalah rasa, Hania Realco Cappucino juga memiliki banyak kelebihan karena dikombinasikan dengan bahan-bahan yang bermanfaat untuk kesehatan, seperti Kolagen, Stevia dan bahan lainnya.
Hania Realco Cappucino juga tidak menggunakan gula pasir, perasa ataupun penguat aroma buatan.
Sehingga anda tidak perlu merasa khawatir terhadap zat aditif berbahaya saat meminum Hania Realco Cappucino.
Harga Hania Realco Cappuccino Rp.130.000 [*]
Rating produk /5 :
Ulasan pengguna: 1 Reviews
[*] Harga jual Hania Realco Cappuccino untuk konsumen umum (non-member):
Content Disclaimer:
Artikel pada halaman ini hanya sebagai informasi semata dan tidak ditujukan sebagai saran pengganti resep dokter / ahli kesehatan keluarga Anda.
- Baca juga HNI Health dan Manfaatnya.
Id231 06-03-24 13696
Kandungan Hania Realco Cappuccino
Hania Realco Cappucino terbuat dari bahan bahan alami berkualitas, tanpa menggunakan zat aditif buatan, baik itu perasa, aroma ataupun pemanis.
Komposisi Hania Realco Cappucino:
- Kopi Instan
- Susu Full Cream
- Gula Aren
- Kolagen
- Krimer
- Perisa Alami Karamel
- Vanila
- Glikosida Steviol (Stevia)
- Garam
KOPI
Kafein adalah salah satu kandungan yang paling populer yang terdapat dalam kopi.
Kafein adalah stimulan alami yang membuat anda merasa lebih energik.
Bukan itu saja, kafein juga memiliki manfaat bagi otak anda untuk memperkuat daya ingat, suasana hati, waktu reaksi serta fungsi mental.
Kafein juga dapat meningkatkan daya tahan dan kinerja tubuh selama berolahraga.
Tidak hanya kafein, kopi memiliki berbagai kandungan nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh, seperti magnesium, riboflavin (vitamin B2), niasin (vitamin B3), potasium, dan berbagai senyawa fenolik, atau antioksidan.
Menurut beberapa penelitian, kopi juga terbukti dapat menurunkan resiko dari beberapa penyakit:[1]
1. Diabetes tipe 2
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kopi secara teratur dapat menurunkan resiko terkena diabetes tipe 2.
Hal ini berlaku untuk kopi berkafein ataupun kopi tanpa kafein.
2. Penyakit saraf
Asupan kafein harian yang terdapat dalam kopi ataupun minuman lainnya seperti teh, dapat mengurangi resiko terkena penyakit saraf seperti Parkinson dan Alzheimer.
3. Penyakit hati
Kopi juga dapat mengurangi kemungkinan terkena sirosis hati bagi orang-orang yang memiliki resiko terkena penyakit ini.
Seperti pada orang yang memiliki penyakit hati berlemak dan gangguan penggunaan alkohol.
4. Depresi
Sensasi “fresh” yang anda rasakan saat meminum kopi ternyata bukan cuma hayalan, karena beberapa penelitian mengungkapkan bahwa semakin banyak seseorang minum kopi, semakin rendah resiko depresinya.
5. Kanker
Para peneliti mengungkapkan bahwa orang yang rutin meminum kopi memiliki resiko lebih rendah terkena kanker hati dan kanker kolorektal.
6. Obesitas
Konsumsi kopi ternyata berpengaruh terhadap penurunan berat badan.
Sebuah tulisan yang diterbitkan pada tahun 2018 menyatakan bahwa semakin banyak seseorang meminum kopi, semakin tinggi rata-rata penurunan berat badannya.[2]
BOVINE COLLAGEN
Kolagen adalah protein yang jumlahnya sangat melimpah ditubuh anda.
Bahkan 75% dari berat kering kulit anda terbentuk dari kolagen.[3]
Kolagen berfungsi sebagai salah satu pondasi bangunan bagi kulit, tulang, tendon, ligamen, otot dan pembuluh darah.[4]
Terdapat banyak sekali jenis kolagen yang terdapat dalam tubuh manusia, tetapi 80 hingga 90% diantaranya tgolong dalam kolagen tipe I, II, dan III.
Kolagen diproduksi secara alami oleh tubuh anda. Namun produksi kolagen dalam tubuh akan menurun seiring bertambahnya usia atau karena faktor lain, seperti merokok dan paparan sinar UV.[3]
Oleh karena itu, anda juga memerlukan asupan kolagen yang bersumber dari luar, baik itu hewani ataupun nabati.
Salah satu sumber asupan kolagen yang sering digunakan adalah bovine collagen (kolagen sapi).
Kolagen jenis ini dapat meningkatkan asupan kolagen tipe I dan III bagi tubuh anda.
Bovine Collagen dapat membantu mengurangi kerutan, meningkatkan elastisitas, dan kelembapan kulit anda.
Karena kolagen primer yang terdapat dalam kulit anda tersusun dari kolagen tipe I dan III.
Selain bermanfaat untuk kesehatan kulit, bovine collagen juga baik untuk kesehatan sendi dan tulang anda.
Kolagen ini dapat membantu meringankan gejala Osteoartritis, yaitu radang sendi yang disebabkan oleh disintegrasi tulang rawan sendi.
Sedangkan untuk tulang, kolagen ini dapat membantu mencegah Osteoporosis, yaitu dimana seseorang mengalami penurunan kepadatan tulang.
Kondisi tulang yang keropos tentu saja dapat meningkatkan resiko seseorang mengalami patah tulang.
Dan untuk keamanan, Bovine Collagen (kolagen sapi) merupakan salah satu jenis suplemen kolagen yang diakui aman oleh FDA (Food and Drug Administration)[5]
GLIKOSIDA STEVIOL (STEVIA)
Stevia adalah pemanis alternatif alami yang terbuat dari daun tanaman stevia (Stevia rebaudiana).
Stevia memiliki rasa 200 hingga 300 kali lebih manis daripada gula pasir, sehingga anda tidak memerlukan terlalu banyak stevia untuk menghasilkan rasa manis pada makanan atau minuman anda.
Meskipun memiliki rasa yang sangat manis, namun stevia tergolong kedalam pemanis non-nutritif, karena hampir tidak memiliki kandungan kalori didalamnya.[6]
Selain itu, Food and Drug Administration (FDA) juga telah mengakui kemanan penggunaan Glikosida Steviol (ektrak halus dari daun stevia).[7]
Hal ini tentu saja menjadikan stevia sebagai alternatif yang sehat untuk menggantikan gula sebagai pemanis makanan atau minuman anda.
Dan berikut adalah beberapa potensi manfaat dari stevia:[8]
1. Aman bagi penderita diabetes
Hasil riset menunjukan bahwa penggunaan stevia pada diet harian tidak menyumbang asupan kalori ataupun karbohidrat.
Riset juga menunjukan bahwa stevia tidak memiliki pengaruh terhadap gula darah ataupun respon insulin.
Hal ini tetntu saja memberikan kemungkinan bagi penderita diabetes untuk mengonsumsi makanan yang lebih variatif dan tetap mematuhi aturan diet yang sehat.
2. Mengontrol berat badan
Ada banyak hal yang bisa menyebabkan kegemukan dan obesitas, diantaranya adalah kurangnya aktivitas fisik dan tingginya asupan makanan padat energi yang mengandung lemak dan gula.
Di Amerika sendiri, asupan gula tambahan telah terbukti menyumbang sekitar 16 persen dari total kalori dalam diet.
Hal ini turut berperan dalam penambahan berat badan dan penurunan kontrol kadar gula darah.
Stevia tidak mengandung gula dan hampir tidak memiliki kandungan kalori.
Hal ini bisa menjadi bagian dari diet seimbang untuk membantu mengurangi asupan energi tanpa mengorbankan rasa.
3. Mengurangi resiko kanker pankreas
Stevia mengandung banyak sterol dan senyawa antioksidan, didalamnya termasuk kaempferol.
Sebuah penelitian mengemukakan bahwa kaempferol dapat mengurangi risiko kanker pankreas hingga 23 persen.
4. Mengontrol tekanan darah
Glikosida tertentu dalam ekstrak daun stevia dapat meluaskan pembuluh darah. Glikosida ini juga dapat meningkatkan ekskresi natrium dan keluaran urin.
Sebuah penelitian pada tahun 2003 menunjukkan bahwa stevia berpotensi membantu menurunkan tekanan darah.
Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa tanaman stevia mungkin memiliki aktivitas kardiotonik.
Aktivitas kardiotonik dapat menormalkan tekanan darah dan mengatur detak jantung.
Namun penelitian lain mengungkapkan bahwa stevia tampaknya tidak memengaruhi tekanan darah.
Untuk memastikan manfaat stevia terhadap tekanan darah, masih diperlukan penelitian lanjutan.
5. Tidak menyebabkan alergi
Pada tahun 2010, European Food Safety Authority (EFSA) meninjau literatur yang ada untuk memastikan potensi reaksi alergi terhadap stevia.
Tinjauan tersebut menyimpulkan bahwa Glikosida Steviol tidak reaktif dan tidak dimetabolisme menjadi senyawa reaktif.
Oleh karena itu, kecil kemungkinan glikosida steviol dapat menyebabkan reaksi alergi ketika dikonsumsi dalam makanan.
Fair Use Disclaimer :
Untuk menghindari kesalahan kutip atau terjemah, validitas dan kebenaran artikel tetap merujuk pada sumber referensi dibawah ini:
[1] medicalnewstoday.com/articles/270202
[2] health.clevelandclinic.org/the-health-benefits-of-coffee
[3] verywellhealth.com/collagen-supplements-for-skin...
[4] medicalnewstoday.com/articles/262881
[5] healthline.com/.../bovine-collagen
[6] healthline.com/health/.../stevia-side-effects
[7] healthline.com/nutrition/is-stevia-safe
[8] medicalnewstoday.com/articles/287251
CATATAN: Manfaat Kandungan hanyalah informasi bahan yang terkandung pada sebuah produk, bukan manfaat produk itu sendiri.
Leave a comment