Antibakteri senyawa yang bisa dimanfaatkan untuk menghambat pertumbuhan bakteri buruk untuk meningkatkan kesehatan dan menghindarkan pangan dari serangan bakteri. .. doc HNI Pioneer.

√ Post 10-12-23 by (Id130)
√ 1735 views
√ CLOUD Penyakit

Antibakteri

Menurut wikipedia [1], antibakteri merupakan senyawa atau zat yang bisa menghambat pertumbuhan bakteri bahkan bisa mematikannya.

Proses melenyapkan bakteri ini dengan cara mengganggu metabolisme mikrorob yang merugikan.

Jasad renik mikro organisme bisa menimbulkan ancaman kerena memiliki kemampuan untuk menginfeksi dan menyebabkan penyakit dan merusak bahan pangan.

Antibakteri dikategorikan dalam antimikroba yang banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan dalam menghambat pertumbuhan dan pembiakan bakteri merugikan.

Penyakit Difteri merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh bakteri, cek cara pengobatannya disini.

Jenis antibakteri yang dimanfaatkan adalah yang memiliki sifat tosik selektif, yaitu bisa mematikan bakteri merugikan tetapi tidak membahayakan inangnya.

Mekanisme Kerja Antibakteri

Prinsip kerja dari senyawa antibakteri yaitu dengan cara:

  • Menghambat sintesis dinding sel
  • Menghalangi keutuhan permeabilitas kemampuan dinding sel bakteri
  • Menghambat kerja enzim
  • Menghambat sintesis asam nukleat dan protein.

Berikut dibawah ini adalah penjelasan mengenai mekanisme kerja antibakteri.

1. Menghambat sintesis dinding sel bakteri

Mekanisme antibakteri dalam penghambatan sintesis dinding sel bakteri, pertama dengan pengikatan obat pada reseptor sel.

Langkah kedua dilanjutkan dengan reaksi transpeptidase dan sintesis peptidoglikan terhambat.

Bakteri Escherichia Coli atau E.coli diyakini jadi penyebab utama serangan infeksi saluran kemih ISK, ini solusinya.

Pola kerja penghambatan ini diakhiri dengan pembuangan atau penghentian aktivitas penghambat enzim autolisis pada dinding sel.

2. Menghambat keutuhan permeabilitas dinding sel bakteri

Bagian sel yang terbungkus membran plasma semua sel hidup dibatasi oleh selaput sitoplasma yang bekerja sebagai penghalang dengan permeabilitas selektif.

Melakukan fungsi pengangkutan aktif yang berpotensi dalam mengendalikan susunan sel.

Apabila integritas fungsi selaput sitoplasma terganggu oleh sesuatu, misal oleh zat bersifat surfaktan sehinga permeabilitas dinding sel berubah atau bahkan menjadi rusak.

Kondisi ini akan mengganggu komponen penting, seperti protein, asam nukleat, nukleotida, dan lain-lain keluar dari sel dan sel berangsur-angsur mati.

3. Menghalangi sintesis protein sel bakteri

Pada umumnya zat penghambat ini akan mengakibatkan Staphylococcus aureus salah mendefinisikan kode pada mRNA oleh tRNA (hambatan translasi dan transkripsi bahan genetik).

Kloramfenikol, eritromisin, linkomisin, tetrasiklin, dan aminoglikosida juga memiliki sifat menghambat sintesis protein sel bakteri.

4. Mengganggu sintesis asam nukleat sel bakteri

Senyawa antibakteri yang bekerja dengan senyawa ini, harus memiliki selektifitas yang tinggi, dengan demikian hanya sintesis asam nukleat bakteri saja yang dihambat.

Secara umum zat penghambat akan berkohesi dengan enzim atau salah satu komponen yang berperan dalam tahapan sintesis.

Diharapkan pada akhirnya reaksi akan tersebut terhenti, sebab tidak ada substrat yang direaksikan dan asam nukleat tidak dapat terbentuk.

Jenis zat antibakteri

Berdasarkan pada aktivitasnya senyawa antibakteri dibedakan menjadi dua jenis, yaitu bakteriostatik dan bakteriosida.

Bakteriostatik

Merupakan senyawa antibakteri yang memiliki aktivitas menghambat pertumbuhan bakteri (menghambat kembang biak populasi bakteri), namun tidak sampai mematikan.

Bakterisida

Berbeda dengan bakteriostatik, bakterisida menjadi senyawa antibakteri yang mampu memusnahkan bakteri.

Pernah dilaporkan ada beberapa zat antibakteri yang bersifat bakteriostatik pada konsentrasi rendah tetapi bersifat bakterisida pada konsentrasi tinggi.

Antibiotik

Antibiotik adalah salah satu zat antibakteri yang lazim digunakan dalam pengobatan secara medis.

Andrographis Centella merupakan salah satu produk HNI HPAI yang berperan sebagai antibiotik alamiah.

Antibiotik sendiri merupakan senyawa kimia khas yang dihasilkan atau diturunkan oleh organisme hidup termasuk struktur analognya yang dibuat secara sintetik.

Pada kadar rendah, antibiotik sanggup menghambat proses penting dalam kehidupan satu spesies atau lebih mikroorganisme.

Namun demikian, penggunaan antibiotik sebagai zat antibakteri mempunyai sisi negatif seperti timbulnya resistensi bakteri terhadap aktivitas kerja obat.

Perbedaan Antara Antibakteri dan Antibiotik

Antibiotik adalah zat kimia atau fisik yang dihasilkan baik secara alamiah maupun buatan, memiliki kemampuan menghambat dan mematikan mikroorganisme.

Sedangkan antibakteri adalah senyawa yang hanya berperan dalam membantu penghambatan aktivitas bakteri.

Dengan alasan ini pula mungkin ada idiom yang mengatakan bahwa antibiotik adalah antibakteri, namun antibakteri bukan merupakan antibiotik.

Baik antibiotik maupun antibakteri bisa dihasilkan secara alami, dibuat secara sintetis atau dengan mode semi-sintetik.

Antibiotik dan antibakteri masing-masing memiliki perbedaan dalam cara kerja, ada yang menghambat sintesis dinding sel, ada pula lainnya membatasi produksi protein mikroorganisme berbahaya.

Zat antibakteri bekerja dengan menghambat pertumbuhan bakteri saja, sementara antibiotik mematikan dan menghambat pertumbuhan mikroorganisme berbahaya lainnya .

Aktivitas senyawa antibakteri terbatas hanya pada bakteri saja, namun antibiotik bekerja pada bakteri dan jamur .

9 Makanan Dengan Sifat Antibakteri

Walapun para ahli medis sudah membuat resep antibiotik, namun melihat efek samping yang mungkin timbul menjadikan aplikasi makanan dengan antibakteri pilihan terbaik.

Kerena faktanya memang ada beberapa jenis makanan yang bisa dikonsumsi langsung dengan kandungan antibakteri yang baik.

Berikut dibawah ini adalah 9 jenis makanan yang mengandung antibakteri, dinukil dari laman mdlinx.com: [2]