Demam Tak Kunjung Reda? Coba Ramuan Tradisional Dari Dlingo Ini

Demam merupakan kondisi umum yang sering menjadi gejala awal dari berbagai penyakit, seperti infeksi virus, bakteri, atau gangguan peradangan.

Dalam pengobatan tradisional Indonesia, berbagai tanaman herbal telah digunakan turun-temurun untuk membantu menurunkan suhu tubuh dan meredakan gejala demam.

Salah satu tanaman yang kini mulai dilirik kembali khasiatnya adalah dlingo (Acorus calamus L.).

Mengenal Dlingo

Dlingo, yang juga dikenal dengan nama jeringau dalam bahasa Indonesia, adalah tanaman herbal yang tumbuh di daerah berair seperti rawa, sawah, dan tepian sungai.

Tanaman ini memiliki daun panjang seperti rumput dan rimpang yang aromatik.

Rimpangnya mengandung berbagai senyawa aktif seperti asaron, eugenol, tanin, dan flavonoid, yang berperan penting dalam aktivitas farmakologisnya.

Dalam pengobatan tradisional Jawa, rimpang dlingo telah lama dimanfaatkan sebagai bahan jamu untuk menurunkan demam, mengatasi masuk angin, serta memperlancar pencernaan.

Rasa dan aromanya yang khas menjadikannya bahan utama dalam beberapa ramuan herbal klasik.

Kandungan Aktif dan Manfaatnya

Dlingo memiliki kandungan senyawa aktif yang mampu bekerja sebagai antipiretik (penurun demam), antiinflamasi (anti peradangan), dan antimikroba.

Berikut adalah beberapa senyawa penting dan manfaatnya:

• Asaron: Bersifat antipiretik dan analgesik, membantu menurunkan suhu tubuh dan meredakan nyeri akibat demam.
• Flavonoid: Berperan sebagai antioksidan dan antiinflamasi, mempercepat pemulihan dari infeksi.
• Eugenol: Memiliki efek antibakteri dan antinyeri alami.
• Tanin: Membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dan mengurangi iritasi pada jaringan.

Cara Penggunaan Dlingo untuk Demam

Dlingo umumnya digunakan dalam bentuk rebusan atau ramuan jamu. Berikut adalah cara pengolahannya secara tradisional:

Bahan:

• Rimpang dlingo segar (sekitar 5–10 gram)
• Air bersih 300 ml
• Madu atau gula aren (jika diperlukan)

Cara Membuat:

1. Cuci bersih rimpang dlingo lalu iris tipis.
2. Rebus dalam 300 ml air hingga air tersisa setengahnya.
3. Saring air rebusan, lalu biarkan hangat.
4. Tambahkan madu agar rasanya lebih enak (opsional).
5. Minum dua kali sehari saat demam.

Penggunaan secara teratur selama gejala demam berlangsung dapat membantu mempercepat penurunan suhu tubuh secara alami.

Namun, penting untuk tetap memantau suhu tubuh secara berkala, terutama jika demam disertai gejala berat seperti kejang, muntah, atau kesulitan bernapas.

Kombinasi Dlingo dengan Herbal Lain

Dalam praktik jamu tradisional, dlingo sering dipadukan dengan tanaman lain untuk meningkatkan efektivitasnya, seperti:

• Temulawak: Meningkatkan daya tahan tubuh dan membantu menurunkan demam.
• Jahe merah: Memberi efek hangat dan memperlancar peredaran darah.
• Kunyit: Bersifat antiinflamasi dan membantu memulihkan tubuh dari infeksi.

Kombinasi ini tidak hanya menurunkan demam, tetapi juga membantu tubuh pulih lebih cepat.

Efek Samping dan Perhatian

Meskipun tergolong herbal alami, penggunaan dlingo tetap harus dilakukan dengan hati-hati.

Dosis berlebih dapat menyebabkan iritasi lambung atau efek toksik ringan, terutama jika dikonsumsi dalam jangka panjang.

Anak-anak, ibu hamil, atau orang dengan gangguan ginjal dan hati sebaiknya berkonsultasi dengan tenaga medis sebelum mengonsumsinya.

Kesimpulan

Dlingo merupakan warisan herbal nusantara yang memiliki potensi besar sebagai penurun demam alami.

Kandungan senyawa aktifnya mampu bekerja sebagai antipiretik, antiinflamasi, dan antimikroba.

Dengan pengolahan yang tepat dan penggunaan yang bijak, dlingo dapat menjadi alternatif alami yang aman dan efektif dalam mengatasi demam, khususnya bagi mereka yang ingin menghindari konsumsi obat kimia secara terus-menerus.

Namun, tetap penting untuk mengutamakan konsultasi medis jika demam tidak kunjung turun atau disertai gejala serius.