Kitolod merupakan tanaman herbal liar yang memiliki potensi dalam membantu meredakan gejala asma kandungan flavonoid, saponin, dan alkaloid dalam daun kitolod .. doc HNI Pioneer.
√ Post 12-06-25 by lailana (Id2871)
√ 352 views
√ CLOUD Kitolod
Kitolod Untuk Asma
Asma adalah penyakit pernapasan kronis yang ditandai dengan penyempitan saluran napas, peradangan, serta produksi lendir berlebih, yang menyebabkan gejala seperti sesak napas, batuk, dan napas berbunyi (mengi).
Meskipun tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, asma dapat dikontrol melalui pengobatan medis dan pengelolaan gaya hidup.
Namun, sebagian masyarakat juga memanfaatkan tanaman herbal tradisional, salah satunya kitolod, sebagai alternatif alami untuk membantu meredakan gejala asma.
Mengenal Tanaman Kitolod
Kitolod (nama ilmiah: Isotoma longiflora) adalah tanaman liar yang tumbuh di tempat-tempat lembap seperti pinggir parit, sawah, atau pekarangan rumah.
Tanaman ini dikenal memiliki bunga berbentuk bintang berwarna putih hingga ungu kebiruan, dan daun bergerigi yang tajam di pinggirannya.
Kitolod juga dikenal dengan berbagai nama lokal seperti kembang jangar atau daun tolod.
Meskipun termasuk tanaman liar, kitolod telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional.
Salah satu manfaat yang mulai banyak dikenal adalah kemampuannya dalam membantu mengatasi gangguan pernapasan seperti asma.
Kandungan Aktif dan Khasiatnya untuk Saluran Pernapasan
Kitolod mengandung berbagai senyawa aktif yang berpotensi memberikan manfaat bagi penderita asma, antara lain:
Alkaloid: Bersifat antiinflamasi dan membantu melemaskan otot polos saluran pernapasan.
Flavonoid: Berperan sebagai antioksidan dan antiperadangan.
Saponin: Membantu membersihkan lendir pada saluran napas.
Polifenol: Meningkatkan kekebalan tubuh dan mengurangi reaktivitas saluran napas.
Kombinasi senyawa tersebut diyakini mampu membantu melegakan saluran pernapasan, mengurangi frekuensi serangan asma, serta meredakan peradangan yang menjadi penyebab utama gejala asma.
Cara Menggunakan Kitolod untuk Membantu Mengatasi Asma
Penggunaan kitolod dalam pengobatan tradisional asma umumnya dilakukan dengan cara yang sangat hati-hati, mengingat tanaman ini juga mengandung zat toksik bila digunakan secara berlebihan.
Berikut adalah cara aman pemanfaatannya:
1. Kitolod Direbus untuk Diminum
- Siapkan 3–5 lembar daun kitolod yang masih segar.
- Cuci bersih dengan air mengalir dan rendam sebentar dalam air garam.
- Rebus dengan 2 gelas air hingga tersisa sekitar 1 gelas.
- Saring dan biarkan hangat.
- Minum ½ gelas di pagi hari dan ½ gelas di malam hari.
Penggunaan ini sebaiknya dilakukan maksimal selama 5–7 hari dan tidak boleh berlebihan.
Jika muncul gejala mual, pusing, atau tidak nyaman, hentikan penggunaan dan konsultasikan ke tenaga medis.
2. Uap Kitolod untuk Terapi Pernafasan
- Rebus beberapa lembar daun kitolod dalam air hingga mendidih.
- Tempatkan air rebusan dalam baskom.
- Hirup uap air panas tersebut selama 5–10 menit dengan posisi kepala ditutup handuk, agar uap langsung masuk ke hidung dan paru-paru.
Terapi uap ini dapat membantu melegakan hidung tersumbat dan meredakan sesak pada saluran pernapasan, terutama jika asma dipicu oleh flu atau alergi.
Peringatan dan Efek Samping
Walau alami, penggunaan kitolod tetap memerlukan kehati-hatian:
- Kitolod mengandung zat toksik dalam getah dan seluruh bagian tanaman, sehingga tidak boleh dikonsumsi mentah atau berlebihan.
- Tidak disarankan untuk ibu hamil, menyusui, dan anak-anak tanpa pengawasan tenaga medis.
- Jika sedang mengonsumsi obat asma dari dokter, jangan menggantinya dengan kitolod tanpa persetujuan.
Kesimpulan
Kitolod merupakan tanaman herbal liar yang memiliki potensi dalam membantu meredakan gejala asma.
Kandungan flavonoid, saponin, dan alkaloid dalam daun kitolod dipercaya mampu meredakan peradangan dan membantu membuka saluran pernapasan.
Namun, penggunaannya harus dilakukan secara hati-hati karena adanya kandungan zat toksik.
Kitolod bisa menjadi alternatif pendukung, bukan pengganti, dari pengobatan medis untuk asma.
Sebelum menggunakan kitolod sebagai terapi, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan ahli herbal atau tenaga kesehatan terpercaya agar manfaatnya optimal dan risikonya minimal.
Leave a comment