Penyakit Mulut dan Kuku .. doc HNI Pioneer.
√ Post 10-12-23 by (Id123)
√ 2292 views
√ CLOUD Penyakit
MHS Untuk Penyakit Mulut dan Kuku
Penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak saat ini tengah menjadi wabah yang cukup meresahkan masyarakat luas.
Penyakit PMK merupakan salah satu penyakit hewan yang cepat menular dan berbahaya, meskipun tidak menular kepada manusia. [1]
Penyakit ini umumnya menyerang hewan berkuku belah (cloven hoop), seperti domba, kambing, sapi, kerbau, babi, rusa atau kijang, unta dan gajah.
Penyakit PMK disebabkan oleh virus Foot and Mouth Disease (FMDV) yang masuk dalam keluarga Picornaviridae dan genus Aphtovirus.
Virus ini menimbulkan demam tinggi yang berlangsung selama dua hingga enam hari. [2]
Setelah fase itu kemudian diikuti munculnya lepuh pada mulut dan di kaki yang bisa menyebabkan kepincangan .
PMK sangat merugikan peternakan, karena mudah menular pada hewan yang sehat melalui kontak langsung maupun peralatan peternakan.
Gejala Penyakit Mulut dan Kuku
Image source istock photo
Lama masa inkubasi virus PMK berada dalam rentang satu hingga 12 hari.
Penyakit ini awalnya ditandai dengan demam tinggi, kemudian turun dalam waktu cepat setelah dua sampai tiga hari.
Terjadi lecet di dalam mulut yang menyebabkan sekresi air liur berserat atau berbusa.
Mengalami lecet pada kaki yang bisa berkembang menjadi pecah serta mengakibatkan ketimpangan.
Hewan ternak dewasa bisa jadi akan mengalami penurunan berat badan selama beberapa bulan, pembengkakan pada testis jantan dewasa, dan produksi susu sapi bisa menurun secara signifikan.
Walaupun secara umum ternak bisa sembuh dari PMK, penyakit ini punya potensi menyebabkan kematian akibat miokarditis (radang otot jantung) terutama pada hewan baru lahir.
Penyakit PMK Menular pada Manusia
Manusia mungkin saja terinfeksi PMK melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi, tetapi kejadian ini sangat jarang.
Virus penyebab PMK sangat sensitif terhadap asam lambung, oleh sebab itu sangat kecil menular ke manusia melalui konsumsi daging terinfeksi, kecuali di mulut sebelum daging ditelan.
Gejala PMK pada manusia termasuk malaise (rasa kurang sehat), mengalami demam, muntah, lesi ulseratif merah pada jaringan mulut, dan terkadang muncul lepuh kecil pada kulit.
Karena PMK jarang menginfeksi manusia, namun cepat menular di antara hewan ternak, ini menjadi ancaman bagi industri pertanian daripada kesehatan manusia.
Petani bisa kehilangan semua manfaat hewan ternak pada fase epizootic penyakit kaki dan mulut ini.
Cara Mencegah Penyakit PMK Pada Sapi
Image source steamboilerfactory.com
Cara mencegah PMK pada sapi relatif sama perlakuannya dengan hewan ternak lain, termasuk tingkat efektifitasnya.
Virus PMK secara kontinyu mengalami evolusi dan mutasi, sehingga tindakan vaksinasi mengalami kesulitan dalam menentukan serotipenya.
Vaksinasi sebagai salah satu cara pencegahan saat ini pun belum bisa memberikan perlindungan maksimal terhadap hewan.
Dalam melakukan penanganannya, PMK juga belum memiliki metode pengobatan yang spesifik.
Pemberian obat antibiotik hanya mampu mematikan bakteri sekunder namun tidak bisa membunuh virusnya itu sendiri.
Hal lain yang cukup memprihatinkan adalah karena virus PMK biasanya akan menetap dalam tubuh hewan ternak dalam waktu yang lama.
Kabarnya di negara Inggris dalam menangani PMK dilakukan dengan cara memusnahkan hewan ternak yang terinfeksi.
Hewan ternak yang sakit atau hewan yang kontak dengan hewan sakit dimasukan kedalam alat incinerator, selanjutnya dilakukan pemusnahan.
Menurut para ahli, tindakan pemusnahan ini merupakan tindakan terbaik untuk memutus rantai panjang penularan penyakit PMK.
Pengobatan PMK Pada Hewan Ternak
Pengobatan utama PMK pada hewan ternak bisa menggunakan antibiotik, antipiretik dan pemberian vitamin. [3]
Namun sayangnya jenis obat-obatan diatas masih jarang terlebih dalam kondisi pandemi PMK saat ini.
Dengan situasi yang demikian diperlukan pengobatan alternatif untuk mempercepat proses kesembuhan ternak yang terinfeksi PMK.
Menurut disnakkeswan.ntbprov.go.id [3] pengobatan PMK bisa menggunakan bahan-bahan herbal sebagai obat tradisional dalam mengobati luka.
Bahan-bahan pengobatan bisa berupa sodium bicarbonat atau soda abu atau soda kue bisa dijadikan sebagai pembersih luka sekitar bibir, lidah dan kuku.
Sedangkan bawang putih, kunyit, daun kemangi, daun nimba, madu dll bisa digunakan sebagai obat antiseptik untuk mencegah infeksi dan mempercepat kesembuhan luka.
Pengobatan PMK Dengan Minyak Herba Sinergi
Image source istock photo
Salah satu ikhtiar untuk mengobati infeksi PMK pada hewan ternak Anda adalah dengan menggunakan produk HPAI.
Produk yang dipakai dalam pengobatan penyakit mulut dan kaki pada hewan ternak adalah Minyak Herba Sinergi.
Ternyata manfaat Minyak Herba Sinergi, bukan hanya bisa digunakan untuk perawatan dan pengobatan pada manusia.
Namun bisa juga untuk mengobati luka pada binatang peliharaan seperti kucing dan juga hewan ternak seperti sapi, domba, kambing, kerbau dll.
Cek salah satu testimoni MHS sembuhkan luka pada kucing yang tertabrak kendaraan bermotor.
Sama halnya dengan penyakit PMK, untuk membantu mematikan bakteri serta mempercepat penyembuhan luka bisa menggunakan Minyak Herba Sinergi. [4]
Cara Pengobatan PMK dengan MHS
Aplikasi Minyak Herba Sinergi (MHS) untuk pengobatan dan penyembuhan luka PMK adalah dengan mengoleskan atau menyemprotkan MHS.
- Sediakan alat tabung semprot (semprotan) ukuran 1 liter atau sesuai kebutuhan.
- Buka MHS dan tuangkan semua isinya ke semprotan.
- Dalam 1 botol tabung 1 liter bisa memuat 10 isi MHS.
- Semprotkan MHS pada luka di mulut, hidung dan kaki atau bagian tubuh ternak sapi lainnya.
- Lakukan secara rutin hingga sapi atau hewan ternak sembuh sempurna.
Ada pertanyaan terkait artikel PMK ini, silahkan isi data komentar pada kolom dibawah, in syaa Allah direplay pada kesempatan pertama.
Leave a comment