Autoimun adalah penyakit sulit disembuhkan oleh karena itu mengetahui jenis, gejala, penyebab dan pengobatan autoimun sangat diperlukan agar bisa ditangani lebih .. doc HNI Pioneer.

√ Post 10-12-23 by (Id147)
√ 1709 views
√ CLOUD Penyakit

Penyakit Autoimun

Penyakit autoimun adalah suatu kondisi dimana sistem kekebalan tubuh menyerang tubuh itu sendiri.

Sistem kekebalan tubuh sejatinya melindungi tubuh dari serangan bakteri dan virus.

Ketika tubuh mendeteksi benda asing yang masuk, ia mengirimkan pasukan untuk menyerang mereka.

Sistem kekebalan tubuh biasanya dapat membedakan antara sel asing dan sel tubuh sendiri.

Namun pada penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuh salah mengenali sel tubuh dan mengiranya sebagai benda asing.

Sistem kekebalan tubuh kemudian melepaskan protein yang disebut autoantibodi yang menyerang sel-sel tubuh yang sehat.

Beberapa penyakit autoimun hanya menyerang satu organ, seperti Diabetes tipe 1 yang menyerang pankreas. Cek herbal untuk memperbaiki fungsi pankreas ini.

Namun jenis penyakit autoimun lain dapat menyerang hampir seluruh organ atau jaringan, seperti systemic lupus erythematosus (lupus).

Reaksi Autoimun

Terdapat beberapa kondisi dimana reaksi autoimun dapat terjadi, diantaranya:

  • Ketika zat asing atau mikroba yang masuk memiliki kemiripan dengan organ. Contoh demam rematik: protein pada bakteri Streptococcus grup A mirip protein pada otot jantung, akibatnya antibodi menyerang jantung.
  • Ketika sel-sel tubuh yang normal diubah. Contoh mekanisme ini adalah ketika virus yang masuk mengubah sel tubuh sehingga danggap sebagai benda asing oleh sistem kekebalan tubuh.
  • Ketika sel-sel kekebalan yang membuat antibodi (limfosit sel B) tidak berfungsi dengan baik dan membuat antibodi abnormal yang justru menyerang sel-sel normal dalam tubuh.
  • Ketika suatu zat dalam tubuh yang normalnya tersembunyi dari sistem kekebalan (seperti cairan di dalam mata) memasuki aliran darah dan memicu respons antibodi.

Jenis dan Gejala Penyakit Autoimun

Penyakit autoimun dapat menyerang satu organ tertentu atau beberapa organ.

Penyakit ini biasanya ditandai oleh antibodi unik yang mendeteksi dan menargetkan protein spesifik pada sel, yang disebut antigen.

Beberapa dari antigen ini terdapat pada satu organ tertentu, yang menyebabkan penyakit autoimun organ spesifik.

Sementara beberapa jenis antigen lain terdapat pada banyak organ, sehingga menyebabkan penyakit autoimun sistemik.

Penyakit Autoimun Organ Spesifik

Beberapa jenis penyakit yang muncul akibat autoimun organ spesifik yang menyerang organ tertentu saja antara lain:

Tiroiditis Hashimoto

Pada kasus ini, antibodi yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh menyerang kelenjar tiroid, yang secara perlahan menghancurkan sel-sel yang memproduksi hormon tiroid.

Kondisi ini menyebabkan rendahnya kadar hormon tiroid (hipotiroidisme) yang dapat terjadi dalam hitungan bulan atau tahun.

Gejalanya meliputi sembelit, rasa lelah, penambahan berat badan, depresi, kulit kering, dan kepekaan terhadap dingin.

Penyakit Graves

Pada penyakit ini, sistem kekebalan menghasilkan antibodi yang merangsang kelenjar tiroid untuk melepaskan hormon tiroid dalam jumlah berlebih ke dalam darah (hipertiroidisme).

Gejala penyakit ini meliputi: mata melotot, penurunan berat badan, gugup, mudah marah, detak jantung cepat, lesu, dan rambut rapuh.

Diabetes mellitus tipe 1

Diabetes tipe 1 seringkali muncul pada masa kanak-kanak atau remaja.

Penyakit ini terjadi ketika antibodi menyerang dan menghancurkan sel-sel beta penghasil insulin pada pankreas.

Gejalanya yang mungkin timbul meliputi: sering merasa haus, tingkat buang air kecil meningkat, dan dalam kondisi yang sangat parah bisa menyebabkan koma.

Psoriasis

Psoriasis terjadi ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru mengirimkan sinyal pada sel-sel kulit untuk tumbuh terlalu cepat.

Terdapat beberapa jenis psoriasis, dan yang paling umum adalah psoriasis plak.

Psoriasis plak ditandai dengan munculnya bercak merah (sering terasa gatal) yang disebut plak yang sering terjadi pada lutut, punggung bagian bawah, kulit kepala, dan sikut.

Multiple sclerosis

Yaitu suatu kondisi di mana autoantibodi menyerang selubung mielin, lapisan pelindung yang menyelubungi sel-sel saraf di sistem saraf pusat Anda.

Kerusakan pada selubung mielin dapat menghambat kecepatan transmisi pesan antara otak dan sumsum tulang belakang ke dan dari seluruh tubuh.

Penyakit ini dapat memiliki gejala yang berbeda, tergantung pada area dari sistem saraf yang terpengaruh.

Gejala yang mungkin timbul diantaranya: masalah penglihatan, gangguan sensorik seperti mati rasa dan kesemutan, masalah kandung kemih, lemah dan lesu, gangguan koordinasi, tremor, dan banyak lagi.

Sindrom Guillain-Barre

Sindrom Guillain-Barre adalah suatu kondisi di mana autoantibodi menyerang sel-sel pendukung yang melapisi saraf.

Hal ini sering terjadi setelah terjadi infeksi virus (jarang terjadi pada flu), dan diperkirakan karena bagian dari organisme menular ini menyerupai bagian dari sistem saraf.

Baca juga: Testimoni sembuh dari sindrom guillain barre dengan menggunakan herbal HNI HPAI.

Sindrom ini sering ditandai dengan kondisi tubuh yang lemah dan perubahan sensasi pada kaki dan tangan.

Kondisi ini bisa sangat berbahaya ketika menyerang tubuh bagian atas, contohnya ketika penyakit ini menyebabkan kelumpuhan pada diafragma.

Penyakit Autoimun Sistemik

Jenis ini menyerang pada organ tubuh yang lain secara luas antara lain:

Lupus

Pada penderita systemic lupus erythematosus (Lupus) antibodi autoimun dapat menyerang jaringan di seluruh tubuh, seperti sendi, paru -paru, sel darah, saraf, dan ginjal.

Gejala lupus meliputi: nyeri sendi, ruam kulit, masalah ginjal, radang paru-paru dan atau jantung, anemia, penggumpalan darah (trombosis), gangguan daya ingat, dan banyak lagi.

Rheumatoid arthritis

Pada Rheumatoid arthritis, sistem kekebalan menghasilkan antibodi yang menempel pada lapisan sendi yang kemudian menyerang persendian.

Kondisi ini mengakibatkan peradangan, pembengkakan, dan nyeri.

Jika tidak segera diobati, secara bertahap rheumatoid arthritis dapat menyebabkan kerusakan sendi permanen.

Rheumatoid arthritis ditandai dengan rasa nyeri, pembengkakan, dan kerusakan pada sendi.

Penyakit radang usus

Kolitis ulserativa dan penyakit Crohn adalah dua bentuk utama dari penyakit radang usus.

Penyakit Crohn dapat menyebabkan peradangan mulai dari mulut hingga ke anus, sementara pada kolitis ulserativa peradangan hanya mempengaruhi usus besar dan rektum.

Gejalanya meliputi: diare, sakit perut, tinja berdarah, penurunan berat badan, dan badan lemas.

Sindrom Sjögren

Sindrom Sjögren terjadi ketika autoantibodi menyerang kelenjar yang memproduksi air mata dan air liur.

Gejala utama dari sindom ini adalah mata kering dan mulut kering, namun penyakit ini juga bisa menyebabkan gangguan indera perasa, nyeri sendi dan gejala lainnya.

Sindrom antifosfolipid

Sindrom antifosfolipid adalah kondisi autoimun yang terjadi ketika autoantibodi menyerang protein tertentu dalam darah, yang mengakibatkan pembekuan abnormal.

Ketika terjadi pada wanita, sindrom ini sering kali menyebabkan keguguran atau kelahiran prematur.

Ketika pembentukan gumpalan darah terjadi pada pembuluh darah di jantung, dapat menyebabkan serangan jantung.

Dan ketika gumpalan itu terjadi di otak, dapat menyebabkan stroke.

Gejala autoimun

Meskipun setiap penyakit autoimun dapat memiliki gejala yang berbeda-beda tergantung pada organ yang terkena, namun terdapat beberapa gejala yang umum terjadi pada banyak penyakit autoimun, seperti:

  • Kelelahan
  • Demam ringan
  • Perubahan berat badan
  • Pusing
  • Nyeri dan pembengkakan pada otot atau sendi
  • Sulit berkonsentrasi
  • Ruam kulit
  • Masalah pencernaan
  • Perasaan tidak enak badan

Penyebab autoimun

Hingga saat ini, para ahli kesehatan belum tahu persis apa yang menyebabkan kegagalan fungsi dari sistem kekbalan tubuh.

Namun terdapat beberapa faktor yang diduga menjadi pemicu atau meningkatkan resiko perkembangan penyakit autoimun.

Infeksi virus atau bakteri

Autoimunitas diperkirakan dapat terjadi ketika komponen virus atau bakteri menyerupai protein dalam tubuh, atau ketika infeksi menyebabkan peningkatan sistem kekebalan tubuh.

Beberapa mikroorganisme tertentu yang berkaitan dengan penyakit autoimun diantaranya: virus Epstein-Barr (EBV), cytomegalovirus (CMV), dan bakteri Streptococcus grup A.

Faktor lingkungan

Kurangnya sinar matahari, kekurangan vitamin D, paparan bahan kimia, dan faktor lingkungan lainnya diduga berkaitan dengan beberapa jenis penyakit autoimun.

Sejumlah penelitian juga mengaitkan penyakit autoimun dengan lingkungan yang terlalu steril.

Hipotesis kebersihan adalah teori yang menyatakan bahwa orang yang terpapar lebih sedikit antigen cenderung memiliki disfungsi respons imun atau justru memiliki respon imun yang terlalu aktif.

Gaya hidup

Merokok diduga dapat melipat gandakan risiko terkena rheumatoid arthritis dan beberapa kondisi autoimun lainnya seperti penyakit Graves dan Multiple sclerosis.

Obesitas dianggap sebagai kondisi pro-inflamasi yang berperan meningkatkan risiko penyakit autoimun.

Diet Barat yang tinggi lemak, gula, protein, dan garam juga dianggap sebagai pendorong berkembangnya penyakit autoimun.

Bakteri usus

Semakin banyak penelitian yang menunjukkan adanya keterkaitan antara keseimbangan bakteri yang hidup di saluran pencernaan (flora usus) dengan berbagai kondisi kesehatan, termasuk penyakit autoimun.

Faktor genetik

Penyakit autoimun tertentu, seperti multiple sclerosis dan lupus dapat diturunkan dalam keluarga.

Tidak setiap anggota keluarga bisa dipastikan memiliki penyakit yang sama, tetapi mereka bisa mewarisi kerentanan terhadap kondisi autoimun.

Pengobatan Autoimun

Penyakit autoimun memang belum dapat disembuhkan, namun perawatan dapat dilakukan untuk mengontrol respons imun yang terlalu aktif dan menurunkan peradangan atau setidaknya untuk meredakan gejala yang ditimbulkan.

Bentuk perawatan penyakit autoimun dapat berbeda-beda, tergantung penyakit yang ditimbulkan.

Secara umum, perawatan yang dapat dilakukan meliputi:

Meredakan gejala

Misalnya, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dapat digunakan untuk meredakan nyeri sendi.

Penggantian hormon

Untuk kondisi tertentu seperti diabetes tipe 1 atau hipotiroidisme, dapat dilakukan pemberian hormon insulin atau hormon tiroid.

Mengontrol peradangan

Pemberian obat-obatan seperti kortikosteroid dan penghambat faktor nekrosis tumor diperlukan untuk mengontrol peradangan yang disebabkan kondisi autoimun.

Pencegahan komplikasi

Kontrol gula darah sangat diperlukan pada orang yang menderita diabetes tipe 1 untuk mengurangi komplikasi.

Dan pengobatan dini diperlukan pada rheumatoid arthritis untuk mencegah deformitas sendi.

Resep obat herbal terkait dengan penyakit autoimun bisa cek pada link ini: Resep Autoimun HNI HPAI