Manfaat dan efek farmakologi daun beluntas dalam menunjang kesehatan tubuh seperti memperbaiki nafsu makan, baik untuk pencernaan, mengobati keputihan serta bau. .. doc HNI Pioneer.

√ Post 04-12-23 by (Id210)
√ 2215 views
√ CLOUD Daun Beluntas

Manfaat dan Efek Farmakologi Daun Beluntas

Beluntas atau dalam bahasa latin dikenal dengan nama Pluchea indica L. merupakan tanaman yang berasal dari suku Asteraceae, sejak dulu sudah dikenal sebagai salah satu tanaman obat. [1]

Elemen penting tumbuhan beluntas yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional antara lain adalah pada bagian daun, bunga, batang dan akarnya.

Pluchea indica L secara empiris dipakai dalam pengobatan inflamasi, antidiuretik, antibakteri, dan analgesik.

Adapun kandungan senyawa kimia yang dimiliki beluntas antara lain alkaloid, flavonoid, tanin, minyak atsiri, asam klorogenik, natrium, kalium, magnesium, dan fosfor.

Berdasarkan hasil riset para ahli yang telah dilakukan terhadap tumbuhan ini, didapatkan tanaman beluntas mempunyai aktivitas farmakologi semisal antioksidan, anti-inflamasi dan analgesik.

Pemanfaatan beluntas sebagai obat tradisional biasa digunakan dalam mengatasi keluhan antara lain:

  • Keputihan
  • Haid tidak lancar
  • Obat penurun demam
  • Menghilangkan bau badan dan mulut
  • Meningkatkan nafsu makan
  • Mengatasi pencernaan yang buruk pada anak
  • Nyeri rematik
  • Nyeri tulang
  • dan sakit pinggang

Kondisi diatas didapatkan tersebab kandungan senyawa fitokimia yang terdapat pada daun beluntas (Halim 2015).

Efek Farmakologi Beluntas

Berdasarkan hasil penelitian para pakar, daun beluntas memiliki beberapa aktivitas yang bisa digunakan sebagai solusi untuk pengobatan antara lain :

  • anti-oksidan, anti-kolinesterase, bersifat diuretik, anti-inflamasi dan beberapa peran lainnya, seperti dibawah ini:

1. Antioksidan

Minhatun Nafisah dan Tukiran (2017) dalam makalah penelitiannya dengan metode scavenging DPPH.

Beliau mendapatkan bahwa kandungan ekstrak kloroform pada daun beluntas mempunyai aktifitas antioksidan yang sangat kuat dengan nilai IC50 sebesar 107 ppm.

DPPH merupakan kebalikan dari radikal bebas, karena memiliki sifat yang stabil, radikal stabil ini memiliki warna violet.

Setelah bereaksi dengan antioksidan warnanya akan berubah yang bisa menjadi ukuran kekuatan anti-oksidan zat yang diuji.

2. Anti-kolinesterase

Ekstrak metanol batang dan daun beluntas pada hasil riset mengindikasikan adanya aktivitas antioksidan relatif.

Hl ini diyakini memiliki hubungan linear antara aktivitas antioksidan dan isi fenolik total. Noridayu et al., (2011)

Dengan melihat kondisi tersebut, maka bisa dikatakan bahwa daun beluntas memiliki aktivitas antikolinesterase sebab semua ekstrak bisa menghambat aktivitas dari enzim AchE.

3. Analgesik

Daun beluntas memiliki potensi farmakologis sebagai salah satu agen analgesik saat diujikan pada berbagai hewan percobaan.

Melalui pemberian asupan 200mg/kg bb. Indikasi ini didapatkan dalam penelitian Sibarani (2013).

4. Diuretik

Hasil riset terhadap efek diuretik yang ditunjukkan oleh daun beluntas tergolong sangat efektif. Pramanik et al., (2007)

Pemberian ekstrak daun beluntas pada tikus / mencit percobaan dengan dosis 100, 200 dan 300 (mg/kg, p.o).

Hasilnya terjadi peningkatan yang material pada ekskresi Na+, K+ dan Cl-. Urin juga mengalami peningkatan pada pemberian disemua dosis.

5. Anti-inflamasi

Ekstrak daun beluntas ditemukan bisa mempengaruhi agregasi platelet melalui penghambatan tromboksan yang terbentuk mampu menghambat aktivitas PGH-synthase. Sudirman et al., (2017)

6. Anti-bakteri

Ekstrak daun beluntas diyakini punya potensi dalam menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhimurium, pada kosentrasi minimal 5% dan paling efektif pada level konsentrasi 15%. Nurhalimah dkk (2015)

Hasil riset Pargaputri et al., (2016) dan Pargaputri et al., (2016):

Ekstrak daun beluntas bisa menghambat pertumbuhan secara nyata bakteri Enterococcus faecalis dan Fusobacterium nucleatum.

Sedangkan peneliti lain yaitu Amilah dan Ajiningrum (2015):

Memberikan hasil bahwa daun beluntas berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri Mycrobacterium tuberculosis.

7. Diabetes Melitus

Kandungan zat aktif flavonoid pada daun beluntas, diyakini mempunyai peran yang efektif dalam penghambatan aktivitas enzim αglukosidase.

Sehingga dapat menurunkan kadar glukosa darah serta sanggup memperbaiki kondisi sel-sel β-pankreas yang rusak agar mampu memproduksi insulin. Yesiana Dwi Wahyu Werdani dan Paini Sri Widyawati (2017)

Manfaat Daun Beluntas

Kandungan senyawa aktif pada daun beluntas seperti alkaloid, tannin, natrium, minyak atsiri, kalsium, flafonoida, magnesium, dan fosfor sangat bermanfaat bagi tujuan kesehatan manusia.[2]

Daun beluntas memiliki bau yang sangat khas aromatis sedangkan bila dikecap rasanya getir namun segar.

Beberapa manfaat daun beluntas yang dinukil dari wikipedia adalah sebagai berikut :

  • Membantu meningkatkan nafsu makan
  • Memperbaiki gangguan fungsi pencernaan
  • Meluruhkan keringat
  • Menghilangkan bau badan
  • Melenyapkan bau pada rongga mulut
  • Redakan demam
  • Mengobati nyeri tulang
  • Berkhasiat untuk sakit pinggang
  • Mengatasi keputihan

Silahkan cek manfaat lengkap daun beluntas pada link berikut ini.

Kegunaan secara oral daun beluntas (Pluchea indica) bisa dalam aplikasi sebagai lalaban atau dengan dikukus.

Saat ini konsumsi Pluchea indica menjadi lebih mudah karena sudah ada dalam bentuk kapsul beluntas yang praktis dan ekonomis.

Penutup

Demikian penjelasan mengenai manfaat daun beluntas karena mengandung senyawa golongan flavonoid, alkaloid, dan fenolik.

Memiliki aktivitas farmakologi sebagai anti-oksidan, analgesik, anti-inflamasi, anti-larvasida, anti-bakteri, aktivitas-diuretik, serta mengobati DM

Bila ada pertanyaan, silahkan kirim pada kolom komentar dibawah ini.